Free Web Hosting

Bakso Urat

Coba saja datang ke areal parkir Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan. Tiap malam menjelang, belasan warung tenda berjajar siap menjamu para pengunjung yang datang memanjakan indera pengecap dan perut mereka. Macammacam jenis makanan yang mereka sajikan. Dari bebek goreng, bubur ayam, nasi goreng, siomay, hingga ke masakan Jepang, semua hadir dengan segala keistimewaannya.
Jujur saja, dari dulu saya tak pernah peduli dengan isu bakso tikus dan bakso berpengawet formalin, makanya saya ajak Anda kemari. Di sebelah kanan deretan warungwarung tersebut, tenda Bakso Urat Gunungkidul berada di barisan terdepan menyambut Anda dan perut lapar Anda.
Warung bertenda warna dasar putih dengan tulisan merah ini selalu nampak ramai pengunjung. Begitu duduk, kita sudah pasti akan merasa nyaman dan bahagia berada di sekian banyak lokasi penjaja makanan berkualitas tinggi berharga terjangkau. Tidak ada pilihan bakso lagi di warung itu selain bakso urat. Warung tersebut tidak menyediakan bakso telor atau bahan pengisi apapun yang biasa Anda temui di tempat lain.
Penyajiannya pun cukup unik. Untuk Rp 6 ribu yang Anda keluarkan, Anda akan disuguhi semangkuk masakan bakso dengan 2 butir bola daging berukuran kirakira sedikit lebih besar dari bola pingpong plus kuah segar wangi beraroma bawang goreng. Hanya itu. Tak ada mie kuning, soun, apalagi pangsit. Tapi begitu Anda memasukkan sesendok pertama ke dalam mulut...hmmmm, Anda langsung bisa merasakan perbedaannya.
Taburan bawang goreng yang dicincang kasar memperkuat aroma wangi ciri khas masakan oriental. Anda juga tidak akan menjumpai irisan seledri, daun bawang, atau dedaunan lain semisal sawi atau bahkan kangkung, seperti sajian bakso kuah pada umumnya. Namun justru itulah yang benarbenar memperkuat rasanya. Monopoli aroma bawang goreng membuatnya dominan, tanpa "dikotori" oleh bau dan rasa bumbu dedaunan mentah lain.
Wangi! Kuahnya gurih karena kaldu (mungkin kaldu tulang sapi bisa dikenali dengan timbulnya sedikit rasa kesat di lidah), dan juga ada mengandung rasa merica yang agak kuat. Jadi bagi Anda yang menyukai rasa pedas yang sedang, tak perlu menambahkan sambal lagi. Pedasnya sudah pas! Tapi buat Anda yang terbiasa mengukur nyali dengan menambahkan sebanyak mungkin adukan cabai ke dalam makanan yang Anda makan, pasti rasa merica saja tak cukup. Solusinya? Keruk saja sambal dari tempatnya ke mangkok Anda!
Saat Anda membenamkan gigi ke butiran daging gurih sedap itu, Anda pasti merasakan ada sesuatu yang mengganjal di salah satu butiran daging bakso. Apa itu? Ternyata potonganpotongan urat kasar dan irisan kecilkecil tulang rawan sapi. Hmmm...unik juga! Sekaligus sebagai sumber kalsium yang baik! Memang dari dua butir daging bakso yang tersaji, salah satunya mengandung "ranjau" itu. Tapi jangan ambil resiko! Bagi Anda yang sudah menderita lemah gigi dan lembek gusi, minta saja bakso daging murni, bukan yang berurat dan bertulang.