Langgeran

Hanya sedikit orang yang tahu Gunung Nglanggeran di Patuk, Gunung Kidul, merupakan gunung berapi aktif di DI Yogyakarta sebelum lahir Merapi. Gunung atau Bukit Nglanggeran kini tak lagi aktif. Namun, berada di atasnya, mata sejenak terpana.

Permadani hijau yang terhampar kala memandang ke bawah, melihat ladang, kebun, dan Hutan Wisata Bunder, membuat puluhan peserta tur pariwisata harus menghabiskan waktu lebih dari jadwal yang disepakati.

Duduk-duduk di bongkahan batu besar yang seukuran rumah, dan melihat-lihat pemandangan, sangat mengasyikkan. Panorama hijau di sini tak ketinggalan dijadikan sebagai obyek jepretan. Akan tetapi, gerak tubuh harus hati-hati karena bisa tergelincir.

Walaupun cuaca tidak terlampau terik, peluh sudah tampak mengucur deras dari sebagian wajah peserta. Padahal, mayoritas dari mereka hanya sampai pos pertama. Namun, untuk mencapai pos ini, walau terbantu tanah yang tidak basah, tetap menguras tenaga.

Jarak dari jalan desa menuju pos pertama tersebut hanya 500 meter. Pengunjung harus berjalan, menapak bebatuan, melewati rerumputan, dan melahap jalur yang meninggi. Untuk menyentuh pos pertama, bongkahan batu segede rumah berwarna hitam itu harus didaki pelan-pelan. Sepatu dan sandal gunung mutlak dikenakan.

Bila fisik sudah lelah, pemandu wisata menyarankan bisa istirahat dulu. Jika penasaran melanda, pengunjung boleh mencoba mendaki hingga pos kedua dan ketiga. Apabila butuh ditemani, karang taruna setempat siap membantu mereka. Jika hari tidak hujan, seseorang hanya butuh maksimal dua jam untuk sampai ke pos ketiga.

Kalau hujan, perjalanan bisa memakan waktu lima jam. Untuk menuju lokasi Gunung Nglanggeran cukup mudah. Dari Yogyakarta hanya perlu sekitar 25 kilometer ke arah Wonosari. Jika sudah sampai Bukit Patuk, Gunung Kidul, daerah tempat pemancar-pemancar televisi ditanam, untuk menuju lokasi dengan mobil atau bus hanya butuh 15 menit. Jalannya pun sudah beraspal.

Nama Nglanggeran berasal dari kata planggaran yang bermakna setiap perilaku jahat pasti ketahuan. Ada pula yang menuturkan, nama bukit berketinggian 700 meter di atas permukaan laut ini dari kata langgeng.

Karena itulah, Wagiran, pemandu di sana, menyebut daerah ini bebas dari perilaku jahat dan asusila karena pasti akan ketahuan. Enam juta tahun lalu, seperti disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gunung Kidul Birowo Adie, tempat tersebut gunung berapi aktif. Keaktifannya makin berkurang seiring proses alam.

Bongkahan batu-batu besar yang tertinggal adalah material vulkanik tua, merupakan salah satu bukti dulunya memang gunung berapi aktif. Menurut kepercayaan warga, gunung ini dijaga Kyai Ongkowijoyo dan punakawan.

Ada beberapa nama tempat di gunung ini, antara lain Gunung Kelir, Gunung Gedhe, Gunung Blenchong, sumber air Comberan, dan Tlogo Wungu. Comberan yang airnya tak pernah kering ini terletak di puncak Nglanggeran. Puncak gunung ini juga menjadi tempat orang memanjatkan doa pada Yang Mahakuasa.

Nah, siapkan stamina yang kuat. Cobalah nikmati keindahan alam Bukit Nglanggeran.
Free Web Hosting